Manusia tidak bisa hidup sendiri di atas dunia, satu sama lainnya saling membutuhkan hidup berdampingan secara wajar mulai dari rumah tangga, masyarakat, negara dan bangsa. Banyak kesamaan juga antara manusia, kesamaan keturunan, kesamaan kampung halaman, kesamaan profesi, kesamaan hobby, kesamaan idiologi, kesamaan organisasi, kesamaan etnis suku bangsa dan warna kulit begitu juga sebaliknya banyak perbedaan antara mereka.
Namun kesamaan dan perbedaan itu tidaklah mendapat penekanan dalam hidup bersama karena pada hakekatnya manusia itu bersaudara. Sebagaimana pesan Nabi saw ketika haji wada’: “Wahai seluruh manusia, sesungguhnya tuhan kamu Esa, ayah kamu satu, tiada kelebihan orang arab atas non aran, tidak juga non arab atas orang arab, atau orang (berkulit) hitam atas yang (berkulit) merah, (yakni putih), tidak juga sebaliknya, kecuali dengan takwa. Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah adalah yang paling bertakwa (HR al-Baihaqi, melalui Jubir ibn Abdillah).[1]
Hadits di atas menjelaskan persamaan manusia di hadapan Allah, tidak ada perbedaan sama sekali, kecuali tingat ketaqwaan mereka. Untuk membuat harmonis hubungan sesame manusia ini perlu diaktualisasikan ajaran akhlak. Akhlak kepada sesame manusia, akhlak kepada Allah, dan akhlak kepada alam sekitarnya. Bagaimana akhlak yang baik ini dapat dijumpai dalam syariat hidup nabi, dan dijelaskan pula oleh al-Qur’an sebagai berikut:
Engkau (Muhammad) yang punya akhlak mulia itu. Sebagaimana yang diperintah Allah dalam al-Qur’an, yang belum disandang oleh siapapun sebelumnya. Padanya pebuh dengan sopan santun, kebaikan, keberanian, penyantunan, cerah, dan lain sebagainya.
Menurut riwayat Ahmad dan Muslim dan Abu Daud dan Nasa’i dari Aisyah: sesungguhnya Aisyah ditanya tentang akhlak nabi, maka dia menjawab: “Akhlak nabi adalah al-Qur’an.” Seperti yang disebut di atas. Dari hadis Nabi yang lain disebutkan tujuan beliau diutus adalah untuk memperbaiki akhlak manusia sebagai berikut: “sesungguhnya aku diutus untuk memperbaiki akhlak”. Dalam rangka kebaikan dunia, agama dan akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar